Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

kelompok 6

Penggunaan Fungsi IF dan Lookup di dalam Microsoft Excell

(Gambar 1 Data awal untuk mencari kelulusan)
Untuk mendapatkan status “LULUS”, mahasiswa harus mempunyai nilai lebih besar dari 50, sehingga jika nilainya kurang dari 50 maka akan diberi status “TIDAK LULUS”.
• 7.1 Penggunaan Fungsi IF
Fungsi IF dengan Format lengkap:
=IF(logical_test;value_if_true;calue_if_false)
Dimana:
1. Logical_test merupakan suarat dari percabangan
2. Value_if_true merupakan nilai jika syarat percabangan terpenuhi
3. Value_if_false merupakan nilai jika syarat percabangan tidak terpenuhi
Langkah-langkah untuk menyelesaikan melalui function wizard adalah sebagai berikut:
1. Klik pada sel D3
2. Klik dari menu Klik Insert -> Function, kemudian muncul window seperti ini, pilih Fungsi IF, klik OK

(Gambar 2 Pemilihan Fungsi ID melalui Category Logical)
3. Ubah setting pada window fungsi IF seperti berikut:

(Gambar 3. Setting melalui function wizard)
Pada Logical Test ditulus C3 > 50 adalah karena di sel C3 lah letak dari nilai yang akan dilakukan penyeleksian. Ketikkan syaratnya pada isian logical_test, misalnya C3 > 50, yang artinya jika data di cell C3 lebih besar atau sama dengan 50 maka bernilai benar dan jika kurang dari 50 maka bernilai salah.
Ketikkan teks “Lulus” pada isian value_if_true, yang artinya jika pada logical_test bernilai benar maka teks ini yang akan dihasilkan/ dikeluarkan.
Ketikkan teks “Tidak Lulus” pada isian value_if_false, yang artinya jika pada logical_test bernilai salah maka teks ini yang akan dihasilkan/ dikeluarkan.
4. Klik OK. Copy-kan formula ke sel dibawahnya
Pemberian tanda “ “ merupakan tambahan jika ingin menambahkan statement berupa kalimat atau string.
Didapatkan hasil akhir seperti gambar berikut:

(Gambar 4. Hasil Akhir pemberian status kelulusan)
Fungsi Keterangan
IF Menentukan suatu tes logika untuk dikerjakan, dan mempunyai bentuk:
=IF(tes logika, nilai jika benar, nilai jika salah)
AND, OR, dan NOT Merupakan fungsi tambahan untuk mengembangkan tes kondisi. Fungsi AND dan OR maksimal berisi 30 argumen logika, sedangkan NOT hanya mempunyai satu argument logika, mempunyai bentuk:
AND( logika1, logika2, …….logika30)
OR(logika1, logika2, …….logika30)
NOT (logika)
Percabangan tidak hanya pemisahan menjadi dua kemungkinan saja, namun juga bisa menjadi banyak kemungkinan. Untuk percabangan yang memisahkan ke banyak kemungkinan harus menggunakan IF secara bertingkat.
• 7.1 Percabangan Beberapa Tingkat
=IF(OR(Tes Logika1;Tes Logika2); Nilai jika benar; Nilai jika salah)
Studi kasus: sebuah perusahaan akan merekrut tenaga satuan pengaman (satpam) dengan ketentuan: pengalaman kerja minimal empat tahun dan usia maksimal 35 tahun. Perusahaan melakukan seleksi administrasi dengan criteria tersebut, pelamar yang memenuhi syarat akan mengikuti syarat selanjutnya, sedangkan yang tidak memenuhi syarat dinyatakan gugur. Kasus tersebut dapat diterjemahkan ke dalam fungsi IF seperti berikut ini:
=IF(AND(Kerja>=4; Usia<=35); Wawancara; Gugur)

(Gambar 5, Fungsi IF dengan 2 tes logika)
Istilah fungsi IF bercabang adalah kasus yang mempunyai banyak tingkat pengujian tes logika yang diselesaikan dengan fungsi IF. Sebagai contoh sebuah lembar kerja berisi hasil ujian statistic, berdasarkan nilai ujian akan dikonversikan dalam bentuk huruf dengan ketentuan sebagai berikut:

(Gambar 6, Contoh Fungsi IF bercabang)
Sel E5 diisi dengan rumus:
=IF(D5<60, “E”, (IF(D5<75, “D”, IF(D5<85, “C”, IF(D5<95, “B”, “A”)))))
• 7.3 Mencari Jumlah
Sebuah daftar nilai ingin diketahui berapa orang yang mendapat nilai “A”. Untuk itu disediakan fungsi:
=COUNTIF(range, criteria)
Dimana pada area yang disebutkan di range akan dicari berapa jumlah sel yang sesuai dengan criteria. Contoh =COUNTIF(B2:B57, “A”) artinya dicari berapa jumlah sel yang berisi “A” pada range B2 sampai B57.
Contoh, dikembangkan untuk mencari Jumlah Lulus dan Tidak Lulus:

(Gambar7, hasil akhir penambahan Fungsi COUNTIF)
Untuk dapat menambahkan hasil tersebut, lakukan penambahan fungsi COUNTIF pada C9 melalui function wizard:

(Gambar 8, pengubahan setting fungsi COUNTIF untuk sel C9)
Sedangkan untuk mendapatkan jumlah tidak lulus, lakukan penambahan fungsi COUNTIF pada C10 melalui function wizard:

(Gambar 9, pengubahan setting fungsi COUNTIF untuk sel C10)
Nilai yang kita olah melalui Excell sebenarnya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu nilai formula dan nilai acuan. Yang selama ini dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, adalah nilai formula, dimana semua nilai yang diolah menjadi satu dengan formula yang dihitung, missal=A1*20. Angka 20 merupakan nilai formula. Sedangkan pada beberapa keadaan dimana nilai tersebut sering berubah, bisa kita gunakan nilai acuan agar tidak perlu merubah melalui formula. Untuk memudahkan menggunakan nilai acuan, Excell menyediakan fasilitas Fungsi Lookup, fungsi ini akan melihat nilai pada table lain apakah nilai yang dicocokan ada pada table tersebut, untuk kemudian diambil nilainya.
• 7.4 Fungsi Lookup Reference

(Gambar 11, Contoh Penggunaan fungsi Lookup)
Permasalahan yang akan diselesaikan adalah mengisi Gaji Pokok berdasarkan data yang ada di atasnya. Hal ini sebenarnya dapat diselesaikan dengan menggunakan percabangan IF, misalnya untuk mengisi sel D8 dapat digunakan rumus =IF(C3=1, $B$2, IF(C3=2,$B$3, IF(C3, $B$4, $B$5))).
Penyelesaian tersebut dapat digunakan jika jumlah golongan yang ada hanya sedikit dan tidak akan berubah, bagaimana jika jumlah golongan mencapai 100 atau kebih ?.
Bentuk fungsinya:
VLOOKUP(lookup value,table_array,col_index_num[,range_lookup])
Dan
HLOOKUP(lookup value,table_array,col_index_num[,range_lookup])
Dimana:
• lookup_value adalah data yang akan dicocokkan.
• table_array adalah tempat pencarian data.
• col_index_num adalah data pada kolom keberapa yang hendak diambil
• range_ lookup (optional) adalah nilai logika yang dimasukkan, jika diisi TRUE maka akan dicari sampai data terdekat, sedangkan jika diisi FALSE maka akan dicari data yang persis sama.
Pemakaian VLOOKUP untuk kasus diatas adalah pada sel D8 akan kita masukkan rumus =VLOOKUP(C8,$A$2:$B$5,2), dimana C8 adalah data kunci yang akan dicocokkan, $A$2:$B$5 adalah area pencarian data termasuk kunci pencarian dan data yang akan diambil, dan 2 adalah menunjukkan kolom ke-2 dari range tersebut adalah data yang diambil.
Atau dengan cara lain dengan menggunakan function wizard berikut:
1. Letakkan kursor pada sel C8
2. Klik Insert->Function
3. Pilih kategori Lookup & Reference

(gambar 12, fungsi Vlookup ada di kategori Lookup & Reference)
4. Pilih Menu VLOOKUP. Klik OK.
5. Pada menu VLOOKUP Wizard pilih atau ketik sel C8

(Gambar 13, memasukkan sel sebagai lookup value)
6. Klik tombol Browse pada Cell Range, Blok A1 hingga B5, judul kolom tidak usah dipilih

s
(Gambar 14, memilih range sel sebagai table Array)
7. Tambahkan tanda $ untuk Range, sehingga menjadi $A$2:$B$5, tanda $ ini untuk menjadi sel absolute agar jika di copu ke sel dibawahnya tidak berubah referensinya.
8. Ketik 2 dimana akan mengembalikan ke 2 pada Col_index_num, untuk jelasnya:

(Gambar 15, indeks kolom pada table array)

(Gambar 16, perubahan pada isian Vlookup melalui wizard)
9. Klik OK, kemudian Copy kan ke sel dibawahnya. Hasilnya seperti gambar berikut:

(Gambar 17, hasil akhir dan contoh pengkodean)
Sebagai pedoman dalam pemakaian VLOOKUP ini adalah kunci pencarian harus berada di kolom paling kiri dari table_array dan kunci pencarian tersebut harus dalam keadaan sudah terurut.
Pemakaian HLOOKUP sama dengan VLOOKUP, Perbedaannya hanya dalam hal penyusunan datanya, yaitu kalau VLOOKUP datanya disusun secara vertical sedangkan kalau HLOOKUP datanya disusun dengan cara horizontal.
IN ENGLISH(with google translate Indonesian-English)
The use of function IF, IF Count, and Lookup in Microsoft Excell
(Source: Mr. Yudho, Computer Teach, for class XI IPS semester 2)

(Figure 1 Preliminary data to look for graduation)
To obtain the status of "PASS", the student must have a value greater than 50, so that if the value is less than 50 will be given the status of "NOT PASS".
• 7.1 Use IF
Function IF function to complete format:
= IF (logical_test; value_if_true; calue_if_false)
Where:
1. Logical_test is suarat of branching
2. Value_if_true branching is the if condition met
3. Value_if_false is the value if the branching condition is not met
Step-by-step through the function wizard to complete the following:
1. Click on cell D3
2. Click from the menu click Insert -> Function, then this window appears, select the IF function, click OK

(Figure 2 Selection Function by Category Logical ID)
3. Change the setting on the window IF function as follows:

(Figure 3. Setting through the function wizard)
In the Logical Test dropped into C3> 50 is due on cell C3 is the location of the selection will be done. Type logical_test condition on the field, such as C3> 50, which means that if the data in cell C3 is greater than or equal to 50 then it is true, and if less than 50 then it is false.
Type the text "LULUS (passed)" on the field value_if_true, which means that if the logical_test is true then this text will be produced / released.
Type the text "Tidak Lulus(Not Passed)" on the field value_if_false, which means that if the logical_test is false then this text will be produced / released.
4. Click OK. Copy the formula into the cell below it Flagging " " is an additional statement if you want to add a sentence or a string. Obtain the final result as shown below:

(Figure 4. Final delivery status of graduation)
Function Description
IF IF Specifies a logical test to be done, and has the form: = IF (logical test, value if true, value if false)
AND, OR, dan NOT AND, OR, and NOT an additional function is to develop test conditions. AND and OR functions contain a maximum of 30 logical argument, while NOT have only one logical argument, has the form: AND (logika1, logika2, ....... logika30) OR (logika1, logika2, ....... logika30) NOT (logical)
Ramifications not only the separation into two possibilities, but also could be a lot of possibilities. For the separate branching into many possibilities to use IF the story.
• 7.1 Branching Several Levels
= IF (OR (Logika1 Tests: Tests Logika2); Value if true: value if false)
Case study: a company will recruit security guards (guards) the following conditions: a minimum of four years of work experience and maximum age 35 years. Administration of the company doing the selection criteria, the eligible applicants will follow the next condition, while those not eligible disqualified. Case can be translated into IF function as follows:
= IF (AND (Employment> = 4; Age <= 35); Interview; Fall)

(Figure 5, the IF function with the 2 test logic)
The term branched IF function is a case that has many levels of testing logic testing was completed with the IF function. For example, a spreadsheet containing the results of the test statistic, based on test scores will be converted in the form of letters with the following conditions:

(Figure 6, Example branched IF Function)
Tues E5 filled with the formula:
= IF (D5 <60, "E", (IF (D5 <75, "D", IF (D5 <85, "C", IF (D5 <95, "B", "A")))))
• 7.3 Finding Number
A list of values we want to know how many people who got an "A". For it provided the function: = COUNTIF (range, criteria)
Where the area specified in the range to search how many cells are in accordance with the criteria. Example = COUNTIF (B2: B57, "A") means to look for how the number of cells containing the "A" in the range B2 to B57. Example, was developed to find the Number of Passed and Failed:

(Gambar7, the final addition of COUNTIF Function)
To be able to add the results, the COUNTIF function to do the addition of C9 through the function wizard:

(Figure 8, changing the setting COUNTIF function to cell C9)
Meanwhile, to get the number does not pass, do the addition of the C10 COUNTIF function through function wizard:

(Figure 9, the conversion setting COUNTIF function to cell C10)
The value that we if through Excell actually may be divided into two parts, namely the formula and reference values. Which has been described in previous chapters, is the formula, where all values are processed to become one with the calculated formula, eg = A1 * 20. Number 20 is the formula. While in some circumstances in which these values change frequently, we can use the reference value in order not to change through the formula. To facilitate the use of reference values, Excel Lookup function provides the facility, this function will see the value in another table if the values are matched on the table, then its value is taken.
• 7.4 Other functions of the Reference Lookup

(Figure 11, Example Using Lookup functions)
Problems to be solved is to fill the Basic Salary based on existing data on it. This can actually be solved by using the branching IF, for example, to fill the cell D8 can use the formula = IF (C3 = 1, $ B $ 2, IF (C3 = 2, $ B $ 3, IF (C3, $ B $ 4, $ B $ 5))).
Settlement may be used if the number of groups that exist only a few and will not change, what if the group reaches 100 or plus?.
Shape functions:
VLOOKUP (lookup value, table_array, col_index_num [, range_lookup])
And
HLOOKUP (lookup value, table_array, col_index_num [, range_lookup]) Where:
• lookup_value is data to be matched.
• table_array is where the search data.
• col_index_num keberapa column is the data on which to capture
• range_ lookup (optional) is the logic value is entered, if TRUE then filled up the data to be searched nearby, while if it is filled FALSE it will look exactly the same data.
The use VLOOKUP to the above case is in cell D8 will we enter the formula = VLOOKUP (C8, $ A $ 2: $ B $ 5.2), where C8 is the key data that will be matched, $ A $ 2: $ B $ 5 is the search area data, including search key and data to be retrieved, and the second is to show the 2nd column of the data range is taken. Or in another way by using the function wizard follows:
1. Place the cursor on cell C8
2. Click Insert-> Function
3. Select Lookup & Reference category

(Figures 12, Vlookup function in the Lookup & Reference category)
4. Select Menu VLOOKUP. Click OK. 5. In the Wizard select VLOOKUP menu or type in cell C8

(Figure 13, enter the cell as a lookup value)
6. Click the Browse button in the Cell Range, Block A1 to B5, the title of the column is not selected.

(Figure 14, select the cell range as a table Array)
7. Add the $ sign for the Range, so it becomes $ A $ 2: $ B $ 5, $ sign is to be the absolute cell so that if the copu to the cell below it does not change the reference. 8. Type 2 which will restore to 2 on col_index_num, for he explained:

(Figure 15, the index array column in the table)

(Figure 16, changes in the field through the wizard Vlookup)
9. Click OK, then copy it to the cell below it. The results are as shown below:

Penggunaan Operasi Matematika

Rumus yang akan kita bentuk dapat ditulis pada bagian formula bar atau dengan menggunakan fasilitas Function Wizard MS Excel. Dalam Microsoft Excel, kita dapat mengawali penulisan rumus dengan tanda = (sama dengan).
Sebagai contoh, rumus pengurangan antara nilai 9 dengan nilai 6 dapat ditulis dengan bentuk =9-6. Hasil perhitungan rumus tersebut akan ditampilkan di dalam sel. Contoh lain, jika sel A15 berisi nilai 10 dan akan dikalikan dengan nilai 8, maka rumus yang dapat dibuat adalah =A15*8
Kita dapat memanfaatkan operator matematika untuk membangun suatu rumus. Urutan derajat pembacaan operator matematika yang dapat kita gunakan untuk membangun rumus dan contoh-contoh penulisan rumus matematika sederhana adalah sebagai berikut:
Operator ( ) memiliki fungsi mengelompokkan operasi matematika.
Contoh:
=(3+7)*(30/3)
Operator * dan / memiliki fungsi perkalian dan pembagian.
Contoh:
=70*7
=21/3
Operator + dan – memiliki fungsi penjumlahan dan pengurangan.
Contoh:
=15+65
=40-15
Operator ^ memiliki fungsi perpangkatan.
Contoh:
=7**4
=7^4
Operator % memiliki fungsi persen.
Contoh:
=15*50%
Operator & memiliki fungsi menggabungkan dua data teks.
Contoh:
=”Maju”&”Jaya”
Pada kondisi default, Microsoft Excel menghitung rumus dari kiri ke kanan, dimulai dari simbol sama dengan (=). Meskipun begitu, kita dapat mengatur bagaimana perhitungan suatu rumus akan dikalikan. Inilah yang disebut dengan prioritas operasi matematika dengan menggunakan tanda dalam kurung.
Sebagai contoh, rumus =5+10*2 akan menghasilkan nilai 25 karena Microsoft Excel akan melakukan operasi perkalian terlebih dulu sebelum operasi penambahan. Jadi, angka 10 akan dikalikan dengan angka 2, hasilnya 20, baru kemudian ditambahkan dengan nilai 5. Hasilnya 25.
Contoh lain, rumus =(5+10)*2 akan menghasilkan nilai 30 karena Microsoft Excel akan mendahulukan operasi matematika yang terletak di dalam kurung dengan hasil 15, baru kemudian mengalikannya dengan angka 2. Hasilnya 30.
Cara Memasukkan Rumus
Kita dapat membuat beberapa variasi rumus, mulai dari rumus matematika yang sederhana dengan operator matematika, sampai dengan rumus perhitungan matematika yang lebih kompleks. Di bawah ini merupakan salah satu contoh langkah-langkah memasukkan rumus dalam lembar kerja Microsoft Excel.
Jika pada masing-masing cell sudah berisi angka dan kita akan mengoperasikan angka pada cell tersebut, kita tidak perlu mengetikan angkanya lagi. Namun cukup diklik saja cellnya, lalu diikuti simbul rumusnya. perhatikan contoh di bawah ini
1. Klik suatu sel yang akan digunakan untuk menampung hasil perhitungan sel.
2. Ketik lambang = (sama dengan) untuk mengawali penulisan rumus.
3. Masukkan rumus yang akan digunakan. pada contoh di bawah ini merupakan contoh penjumlahan laki-laki dan perempuan. jadi setelah mengetik tanda =, lanjutkan dengan klik pada cell angka 20, kemudian tulis tanda +, lalu klik cell angka 30, kemudian tekan tombol enter pada keyboard

4. Tekan Enter, maka hasilnya akan langsung muncul, seperti gambar di bawah ini. Pada cell akan muncul hasilnya, namun pada formula bar tetap tampil rumus aslinya, yaitu penjumlahan antara cell yang berisi angka 20 dan cell yang berisi angka 30, atau cell c8+D8.

Definisi Cell atau sell
dalam artikel ini beberapa kali disebut istilah cell atau sel, sebenarnya apa sih sell itu? pengertian singkatnya, sell adalah setiap alamat kotak yang merupakan gabungan antara kolom dan baris. Seperti pada contoh di atas sell C8 berarti gabungan antar kolom C dan baris ke 8 dan D8 berarti gabungan antara kolom D dan baris ke 8.
Tanda untuk menunjukkan sedangdi cell berapa kursor mouse anda ada di pojok kiri atas. perhatikan gambar di bawah ini.

Untuk selanjutnya kamu dapat mencoba mengkombinasikan rumus yang lebih kompleks lagi sesuai dengan kebutuan kamu. Selamat mencoba. Semoga sedikit penjelasan mengenai cara memasukkan rumus pada Microsoft Excel dapat kamu pahami dengan mudah dan tentunya dapat bermanfaat bagi kamu yang membutuhkan.
artikel lain yang berkaitan
• » Cara Mengatur Nomor Halaman dan Margin Halaman Lembar Kerja Excel
• » Cara Mengatur Tata Letak Halaman dan Orientasi Cetak Lembar Kerja Microsoft Excel
• » Cara Menggunakan Fasilitas Print Preview Microsoft Excel
• » Cara Menambah dan Menghapus AutoCorrect pada Microsoft Office Excel
• » Cara Membuat Format Alignment Worksheet Microsoft Excel 2003 2007

Jaringan Internet dan Intranet

Pengertian Internet
Internet merupakan gabungan dari berbagai LAN dan WAN yang berada di seluruh jaringan komputer di dunia, sehingga terbentuk jaringan dengan skala yang lebih luas dan global. Jaringan internet biasanya menggunakan protokol TCP/IP dalam mengirimkan paket data. Internet berasal dari kata Interconnected Network yang berarti hubungan dari beragam jaringan komputer di dunia yang saling terintegrasi membentuk suatu komunikasi global.

Pengertian Intranet
Intranet merupakan suatu jaringan komputer yang terdiri dari LAN maupun WAN, serta Internet untuk akses yang lebih global. Intranet dapat diartikan hanya memberikan layanan bagi sekelompok pengguna komputer yang terhubung dengan LAN maupun WAN untuk mengakses internet dalam lingkup lokal saja. Biasanya Intranet hanya melayani sebuah instansi dalam suatu wilayah jangkauan LAN/WAN tersebut.

Sejarah Perkembangan Internet
Sejarah internet tidak lepas terbentuknya sebuah jaringan komputer yang dilakukan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Edvance Research Agency Network). Tujuan awal dibangunnya proyek tersebut adalah untuk membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah jika terjadi serangan musuh dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat.
Manfaat dan Dampak Negatif Internet
Manfaat Internet :
1. Bidang Pendidikan
Internet memungkinkan kita untuk mendapatkan banyak referensi keilmuan dari perpustakaan maya (library online) yang ada di internet dan sebagai media pembelajaran secara online dengan menggunakan teleconference internet (e-learning)
2. Bidang Ekonomi dan Bisnis
Internet hadir dengan istilah e-commerce yaitu kegiatan perdagangan, jual beli, promosi dan sebagainya dapat dilakukan melalui internet
3. Bidang Pemerintahan
Internet hadir dengan e-government untuk memudahkan pemerintah untuk memberikan informasi dan layanan kepada masyarakat secara maksimal.
4. Sarana Bersosialisasi dan Mencari Sahabat
Pengguna internet dapat menjalin komunikasi dengan rekan-rekannya di segala penjuru dunia dalam waktu singkat dan biaya murah melalui fasilitas email dan chatting
5. Sarana Hiburan
Internet menyediakan banyak fasilitas pilihan seperti permainan, game, musik, video, dunia entertainment dan sebagainya.
Dampak Negatif Internet :
1. Pornografi
2. Ancaman virus
3. Tetergantungan jaringan
4. Mempengaruhi kultur budaya
5. Tindak kejahatan
6. Kekejaman dan kesadisan
7. Perjudian
Fasilitas dalam Internet
1. World Wide Web (WWW)
Merupakan bentuk dokumen di internet yang disimpan di server-server yang terdapat di seluruh dunia.
2. Elektronik Mail (E-Mail)
Email merupakan aplikasi di internet sebagai sarana komunikasi surat-menyurat dalam bentuk elektronik.
3. Maling List (Millis)
Millis merupakan aplikasi internet yang digunakan sebagai sarana diskusi atau bertukar informasi dalam suatu kelompok melalui email.
4. News Grup
News Grup merupakan aplikasi internet yang digunakan untuk berkomunikasi satu dengan yang lain yang mempunyai kepentingan dan ketertarikan bersama dalam topik-topik tertentu.
5. IRC (Internet Relay Chat)
IRC merupakan aplikasi internet yang digunakan untuk berkomunikasi langsung dalam bentuk teks.
DASAR DASAR JARINGAN KOMPUTER
A. Local Area Network (LAN)
merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
1. Topologi Bus

Pada topologi Bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh workstation dan server dihubungkan.
Keuntungan:
- Hemat kabel
- Layout kabel sederhana
- Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain
Kerugian:
- Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
- Kepadatan lalu lintas pada jalur utama
- Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan
- Diperlukan repeater untuk jarak jauh
2. Topologi Star
bersangkutan dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi Star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.
Keuntungan:
Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau HUB. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang
- Paling fleksibel
- Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain
- Kontrol terpusat
- Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan
Kerugian:
- Boros kabel
- Perlu penanganan khusus
- Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis
3. Topologi Token Ring

Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat-alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.
Kelemahan dari topologi ini adalah: setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.
Keunggulan topologi Ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data seperti pada topologi Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat.
B. Tipe Jaringan Client-Server
Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain di dalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server di jaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation.
Keunggulan:
• Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain seperti sebagai workstation.
• Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat sebuah komputer yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
• Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.
Kelemahan:
• Biaya operasional relatif lebih mahal.
• Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
• Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
C. Jaringan Peer To Peer
Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.
Keunggulan:
• Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
• Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
• Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
Kelemahan:
• Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
• Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
• Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
• Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.
D. Protocol Jaringan
Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetujui berbagai pihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah pihak.
Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protocol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open System Interconnection). Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model referensi ini dalam mengembangkan protocolnya.
E. KABEL
1. UTP kabel
Pengertian dan arti definisi Kabel UTP atau kabel unshielded twisted pair adalah kabel yang biasa digunakan untuk membuat jaringan atau network komputer berupa kabel yang didalamnya berisi empat (4) pasang kabel.

Ada 3 jenis Kabel UTP yg dibedakan dengan category (cat) :- UTP cat 3 untuk sistem 10Base-T (Standard Ethernet) dgn speed 10Mbps- UTP cat 5 untuk sistem 100Base-T (Fast Ethernet) dgn speed 100Mbps- UTP cat 5 Enhanced untuk sistem 1000Base-T (Gigabit Ethernet) dgn speed 1Gbps.
Media Koneksi Sebagai media penghubung antar komputer, kita akan membutuhkan kabel. Karena jaringan di STT Telkom menggunakan hub atau switch, maka kabel yang dibutuhkan adalah UTP (Unshielded Twisted Pair).

Lubang (female) yang terlihat pada Ethernet Card atau hub (switch)

konektor (male) yang ada di ujung kabel UTP (RJ45)
2. FIBER OPTIK

Fiber optic merupakan salah satu jenis media transfer data dalam jaringan komputer. Sekilas bentuknya seperti sebuah kabel, namun berbeda dengan kabel lainnya karena media ini mentransfer data dalam bentuk cahaya. Untuk menggunakan fiber optic dibutuhkan kartu jaringan yang memiliki konektor tipe ST (ST connector). Kelebihan utama fiber optic dibandingkan dengan media kabel adalah dalam hal kecepatan transfer data yang cukup tinggi. Selain itu, fiber optic mampu mentransfer data pada jarak yang cukup jauh, yaitu mencapai 1 kilometer tanpa bantuan perangkat repeater. Fiber opti juga memiliki kelebihan dalam hal ketepatan dan keamanan transmisi data. Hal ini dimungkinkan karena fiber optic tidak terpengaruh oleh interferensi dari frekuensi-frekuensi liar yang mungkin ada disepanjang jalur transmisi.Kelemahan fiber optic ada pada tingginya tingkat kesulitan proses instalasinya. Mengingat bahwa media ini mentransmisikan data dalam bentuk gelombang cahaya, maka tidak bisa menginstal media ini dalam jalur yang berbelok secara tajam atau menyudut. Jika terpaksa harus berbelok, maka harus dibuat belokan yang melengkung. Di samping itu juga harus betul-betul terhindar dari kemungkinan terjadinya tekanan fisik pada media tersebut.
Media Koneksi Fiber Optic
Selain media penghubung dengan kabel tembaga (UTP dan CoAX) dapat pula digunakan Fiber Optic (FO) dengan kualitas dan (tentu saja) harga yang lebih tinggi.
3. STP KABEL
Kabel STP (Shielded Twisted Pair) merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi dua pair kabel (empat kabel) yang masing-masing pair dipilin (twisted). Masing-masing kabel berupa kabel dengan inti kawat tembaga tunggal yang berisolator. Keempat kabel tersebut dibungkus dengan anyaman kabel serabut yang berfungsi sebagai pelindung dan grounding (shielded). Sebagai pelindung luar adalah lapisan isolator yang merupakan kulit kabel. Kabel ini mampu mentransmisikan data hingga 16 Mbps dengan jarak maksimal 100 meter.
4. KABEL COAXIAL
Kabel Coaxial banyak digunakan untuk instalasi jaringan, kabel ini banyak digunakan karena mudah dalam instalasinya. Beberapa tipe kabel Coaxial, di samping mudah instalasinya, juga murah harganya, sehingga dapat menekan biaya instalasi jaringanya. Semua tipe kabel Coaxial memiliki bagian-bagian sebagai berikut :
Konduktor, berupa kabel tunggal atau kabel serabut yang merupakan inti dari kabel Coaxial. Bagian ini merupakan bagian kabel yang digunakan untuk transmisi data atau sebagai kabel data.
Isolator dalam, merupakan lapisan isolator antara konduktor dengan grounding, yang juga berfungsi sebagai pelindung kabel inti (konduktor). Isolator luar, bagian berupa lapisan isolator yang juga merupakan kulit kabel.
Ada beberapa tipe kabel coaxial yang digunakan dalam jaringan komputer, yaitu :
- Coaxial RG-62A/U
- Coaxial RG-58A/U (Thinnet)
- Coaxial RG-8 (Yellow Cable / Thicknet)
Untuk media jaringan dirumah anda cukup gunakan kabel UTP. Pada kedua ujung kabel UTP ini digunakan konektor RJ 45 yang juga relatif murah.Susunan kabel secara straight menurut standard T586B sebagai berikut:
- Putih Orange-Putih Orange
- Orange-Orange
- Putih Hijau-Putih Hijau
- Biru-Biru
- Putih Biru-Putih Biru
- Hijau-Hijau
- Putih Coklat-Putih Coklat
- Coklat-Coklat

Susunan kabel demikian digunakan untuk kecepatan koneksi 10 dan 100MBps. Kabel ini digunakan untuk hubungan dari komputer ke hub, sedang untuk hubungan dari komputer ke komputer susunan kabel berubah.
Kabel cross menurut standarisasi T586 adalah sebagai berikut:
- Putih Orange-Putih Hijau
- Orange-Putih Orange
- Putih Hijau-Putih Orange
- Biru-Biru
- Putih Biru-Putih Biru
- Hijau-Orange
- Putih Coklat-Putih Coklat
- Coklat-Coklat

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar